Senin, 04 April 2011

Bencana Alam Terbesar di 2010

0 komentar

Bencana alam yang terjadi sepanjang 2010 menimbulkan korban jutaan jiwa. Di Indonesia, ada letusan Gunung Merapi, Tsunami Mentawai dan lainnya. Belahan dunia lainnya juga tak kalah hebatnya.

Bencana pertama adalah gempa bumi. Dua belas hari memasuki tahun baru 2010, gempa bumi yang sangat dahsyat melanda Port-au-Prince, Haiti. Gempa ini menimbulkan korban kematian setidaknya 200 ribu orang dan 1,5 juta penduduk kehilangan tempat tinggal.

Beberapa bulan setelah gempa, ilmuwan menemukan beberapa patahan yang belum diketahui sebelumnya. Temuan ini dianggap bertanggung jawab atas keberadaan gempa berkekuatan 7 SR itu. Gempa bumi Haiti juga meningkatkan ketegangan di sekitar patahan wilayah itu sehingga dikhwatirkan berdampak pada gempa lanjutan.

Beberapa minggu setelah kejadian Haiti, gempa berkekuatan 8,8 SR melanda selatan Chile pada 27 Februari. Gempa besar ini berhasil mengubah lanskap negara karena tanah naik setidaknya 2,4 meter di kawasan pesisir pantai.

Selanjutnya, Indonesia mengalami gempa berkekuatan 7,7 SR pada 25 Oktober di Mentawai. Gempa ini menciptakan tsunami setinggi 3 meter dan memakan korban 113 orang. Gempa tersebut muncul akibat proses thrust faulting, saat di mana batuan bumi bersubduksi atau menekan patahan lain.

Meskipun tidak terlalu menghancurkan, New York mengalami gempa bumi terbesar dalam kurun 18 tahun dengan kekuatan 3,9 SR pada 30 November.

Bencana selanjutnya adalah gunung berapi. Dua gunung api yang meletus dan menciptakan kegemparan di seluruh dunia di antaranya gunung di Islandia dan Indonesia. Letusan dari gunung tersebut membuat matahari tampak merah menyala dan mengacaukan jadwal penerbangan untuk sementara.

Berada di kawasan cincin api/ring of fire, Indonesia memiliki Gunung Merapi, Yogyakarta, yang meletus pertama kali pada 26 Oktober. Peristiwa itu menewaskan setidaknya 350 orang dan menyebabkan 400 ribu pengungsi melarikan diri dari daerah tersebut.

Bencana lain adalah angin topan. Kebanyakan warga Amerika Serikat tidak menyadari hal tersebut namun musim angin topan Atlantik 2010 yang berlangsung dari 1 Juni hingga 30 November merupakan musim angin terkencang sepanjang sejarah.

Cekungan atlantik yang termasuk kawasan Laut Karibia dan Teluk Meksiko menghadapi 19 badai, badai tropis dan topan, sehingga menempatkan kawasan ini menjadi tempat terparah sepanjang sejarah dari 1887 hingga 1995.

Musim topan Pasifik masih berlangsung saat ini, meskipun badai terkuat belum terjadi. Topan Megi sempat melanda Filipina pada pertengahan Oktober. Badai adalah salah satu bagian dari siklon tropis paling intens. Siklon tropis merupakan nama umum untuk badai tropis, tipon dan angin topan.

Lalu, dunia juga menghadapi bencana tornado yang menghantam beberapa bagian Amerika Serikat. Di New York, muncul banyak kerusakan.

Bencana terakhir adalah longsor. Hujan besar telah merusak beberapa bagian Kolumbia. Ini menjadi bencana terparah di kawasan itu selama empat dekade di mana menyebabkan banjir dan memicu longsor pada awal Desember. Tanah longsor menghantam pinggiran Medellin dan menghancurkan setidaknya 50 rumah. Ratusan orang jua meninggal. Penyebab tanah longsor masih belum jelas.

sumber : dakdem.com Read more: http://www.maspeypah.co.cc/2010/02/cara-membuat-share-this-post.html#ixzz0uwFhnl9r

Fenomena CROP CIRCLE (Lingkaran Tanaman)

0 komentar


Lingkaran tanaman (dari bahasa Inggris:Crop circles) adalah suatu pola teratur yang terbentuk secara misterius di area ladang tanaman, seringkali hanya dalam waktu semalam. Fenomena ini pertama kali ditemukan di Inggris pada akhir 1970, dengan bentuk pola-pola lingkaran sederhana. Pada masa-masa setelahnya, pola-pola tersebut kini cenderung bertambah rumit dan tidak terbatas hanya pada hanya bentuk lingkaran. Namun karena mengacu pada asal-usulnya, maka istilah lingkaran tanaman ini masih dipertahankan.

Mereka yang mempelajari fenomena lingkaran tanaman ini sering disebut juga dengan istilah "cerealogis", dan ilmu yang mempelajari fenomena ini disebut dengan cereolog. Para Cerealogis kemudian mengembangkan istilah baru untuk fenomena ini, yaitu agriglif. Fenomena "lingkaran tanaman" juga seringkali dikait-kaitkan dengan isu Benda Terbang Aneh (BETA) atau UFO, atau juga makhluk luar angkasa.

Pada hari Minggu tanggal 23 Januari 2011 pukul 17.00 WIB, pihak Kepolisian Republik Indonesia di sektor Berbah, Yogyakarta mengonfirmasi munculnya lambang misterius berdiameter 60 meter yang dicurigai terkait dengan isu BETA atau makhluk luar angkasa yang dikenal dengan sebutan lingkaran tanaman atau crop circle di daerah persawahan di Gunung Suru, Jogotirto, Berbah, di Sleman. Pihak kepolisian yang menyelidiki menduga bahwa lingkaran tanaman tersebut dibuat pada hari Sabtu malam sebelumnya, dan telah mengabadikan foto langka tersebut sebagai dokumentasi. Lingkaran tanaman di ladang tersebut diyakini sebagai kejadian fenomena lingkaran tanaman yang pertama di Indonesia dan kemudian ramai disaksikan para warga sekitar tempat kejadian tersebut. Para warga sekitar meyakini lambang tersebut adalah simbol pendaratan pesawat BETA dari planet lain. [1] Selain kesaksian tentang pesawat makhluk asing , terdapat berbagai kesaksian dari warga sekitar tentang penyebab fenomena tersebut, seperti SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) milik PLN, maupun sebuah angin puting beliung terlihat naik turun di ladang tersebut dan membentuk lambang misterius tersebut.

Peristiwa munculnya lingkaran tanaman di Berbah tersebut kemudian diikuti beberapa fenomena serupa, masih di sekitar daerah Yogyakarta, yang kedua dikonfirmasi adalah di Dusun Wanujoyo, Srimartani, Bantul, Bantul tanggal 25 Januari 2011, dan di Dusun Kumbangan, Desa Banyusari, Kecamatan Tegalrejo, Magelang tanggal 30 Januari 2011.Pola kedua lingkaran tanaman yang selanjutnya tersebut dikonfirmasi tidak serumit maupun sebesar pendahulunya di Berbah.

Setelah munculnya lingkaran tanaman pertama di Sleman, seorang mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta mengaku bahwa dia dan enam temannya dari Fakultas MIPA dan Ilmu Pertanian UGM adalah pelaku pembuat lingkaran tanaman di Sleman. Pengakuan tersebut muncul lewat situs studentmagz.com pada tanggal 25 Januari 2011. Pengakuan tersebut belum dapat dikonfirmasi kebenarannya oleh pihak kepolisian Yogyakarta.

Tanggapan ilmuwan
Astronom Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin, mengatakan bahwa lingkaran tanaman tidak disebabkan UFO, melainkan buatan manusia. Menurut Thomas, Fenomena yang sama di banyak negara lain membuktikan bahwa lingkaran tanaman adalah rekayasa buatan yang tujuannya dapat sebagai karya seni, komersial, maupun hanya lelucon kreatif. Meski pola yang digambarkan lingkaran tanaman terkadang terlihat rumit dan susah, banyak orang yang membuat lingkaran tanaman di berbagai negara-negara lain.

Para peneliti LAPAN sendiri mengkonfirmasi bahwa LAPAN tetap tidak akan mengirim tim untuk menyelidiki fenomena lingkaran tanaman yang terjadi di Sleman maupun daerah lainnya karena pasti bahwa lingkaran tanaman tersebut adalah buatan manusia dan bukan fenomena antariksa.


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena crop circle yang terjadi di Sleman, Yogyakarta, memicu banyak spekulasi tentang asal-usulnya. Salah satu yang terkuat adalah spekulasi bahwa fenomena tersebut disebabkan kedatangan UFO.
Jadi jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa itu buatan manusia.

Menanggapi hal tersebut, pengamat penerbangan Dudi Sudibyo mengatakan, "Melihat crop circle yang terjadi ini, saya kok jadi teringat dengan pengalaman saya dulu tahun 2009 saat melihat UFO di Bantul."

Saat itu, Dudi tengah naik pesawat Lion Air Boeing 737-900ER nomor penerbangan JT552. Ia melihat 9 titik cahaya serupa awan di bagian pesawat yang ditumpanginya. Sebanyak 3 titik bentuknya padat dan 6 titik lainnya adalah awan.

Dudi saat itu sempat mengabadikannya dengan kamera 40DX lensa Nikkon 55 mm. Setelah dianalisis, ternyata diketahui obyek itu adalah UFO. Ia membantah anggapan bahwa yang dipotretnya cuma bayangan sebab jendela pesawat jernih.

Setelah mengirimkan gambar yang dipotretnya kepada pakar Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Adi Sadewo Salatun, Dudi mengetahui bahwa UFO tersebut sedang mengalami morphing. Wujudnya berubah dari padat ke gas hingga akhirnya menghilang.

Teringat akan pengalamannya dan melihat pemberitaan tentang fenomena crop circle di Sleman, Dudi menuturkan, "Saya jadi bertanya-tanya, apakah fenomena crop circle yang terjadi di Sleman berhubungan dengan UFO di Bantul yang saya lihat?"

"Mungkin saja ini ada kaitannya. Ini semua kan terjadi di Yogya, satu di Bantul, satu di Sleman. Kita harus selidiki itu. Jadi jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa itu buatan manusia," ujar Dudi.

Lebih lanjut Dudi mengatakan, "Mungkin ada hal yang menarik di Yogya sehingga UFO datang. Masalahnya, ini terjadi di satu daerah. Lalu juga di sawah yang sempit. Ini tidak biasa karena biasanya di ladang gandum," katanya.

Dudi kurang setuju jika crop circle ini dengan mudah dikatakan sebagai buatan manusia. Jika buatan manusia, menurutnya, pasti ada tanda yang mudah dilihat seperti jejak dan saksi yang mendengar proses pembuatannya.

Dudi meyakini bahwa UFO di Bantul dan crop circle di Sleman saling berkaitan. Ia meminta beberapa lembaga yang berwenang, seperti Angkatan Udara dan Lapan untuk menyelidiki fenomena tersebut

sumber : wikipedia.org, kompas.com
Read more: http://www.maspeypah.co.cc/2010/02/cara-membuat-share-this-post.html#ixzz0uwFhnl9r